
Kunci Catenaccio: Senjata Rahasia Indonesia Hadapi China?
Penulis: FitYan / Fer
TVRINews – Jakarta
Timnas Indonesia mempertimbangkan strategi defensif legendaris ala Italia. Apakah Catenaccio bisa menjadi jawaban atas tekanan lawan?
Jelang Laga penting melawan China pada Kualifikasi Piala Dunia 2026, asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor, dipridiksi akan menerapkan strategi Catenaccio. Strategi yang dikenal dengan pertahanan yang solid serta serangan balik cepat, yang juga pernah digunakan oleh pelatih Shin Tae-yong.
Catenaccio adalah strategi sepak bola yang menekankan pada pertahanan yang kuat dan terorganisir. Dalam bahasa Italia, "Catenaccio" berarti "kunci", mencerminkan tujuan utamanya untuk mengunci pertahanan agar lawan kesulitan dalam melakukan Finishing di kotak penalti.
Taktik Catenaccio menampilkan seorang libero atau sweeper di belakang, dengan formasi tiga bek tengah. Peran sweeper ini adalah untuk membersihkan bola dari area berbahaya dan memulai serangan balik cepat setelah merebut bola dari lawan, pemain yang bermain di posisi libero adalah pemain dengan Agresifitas dan akurasi umpan yang tinggi seperti Franco Baresi, Leonardo Bonucci dan di Timnas terdapat Jay Idzes.
Meskipun Catenaccio sering dianggap sebagai strategi Defensif murni, sebenarnya taktik ini juga mengandalkan serangan balik yang cepat dan efektif. Setelah merebut bola, tim akan segera melancarkan serangan balik untuk mengejutkan pertahanan lawan.
Pastoor menilai bahwa strategi Total Football tidak sesuai dengan karakteristik pemain Indonesia saat ini, yang membutuhkan pemain dengan kemampuan multi-posisi dan stamina tinggi. Sebagai alternatif, catenaccio dianggap lebih realistis karena menekankan pada kedisiplinan lini belakang dan kemampuan memanfaatkan serangan balik.
Dalam implementasinya, Alex Pastoor kemungkinan akan menggunakan formasi 5-3-2 atau 3-5-2. Formasi ini memungkinkan pertahanan yang rapat dengan tiga bek tengah dan dua wing-back yang dapat membantu serangan. Kunci dari strategi ini adalah menjaga kedisiplinan dalam bertahan dan memanfaatkan ruang kosong untuk serangan balik cepat.
Sementara dalam 6 Laga sebelumnya China menggunakan strategi counter attack yang mana strategi ini memaksa lawan bermain terbuka dan menyerang yang mana itu berhasil memecah lini belakang timnas Indonesia saat lawatan di Qing dao, China mengandalkan direct pass dan fokus pada second ball dengan formasi 4-4-2 dan Variasi bertahan 4-2-3-1/4-3-1-2 dengan Yuning zhang yang di plot sebagai Target Man.
Memiliki strategi yang sama dengan Indonesia membuat China menjadi salah satu lawan yang harus diperhatikan oleh Coach Patrick Kluivert dan Alex Pastoor, terbukti menggunakan Filosofi Catenaccio Modern ala Coach Shin Timnas Indonesia belum mampu mengalahkan China saat bersua di Qing Dao.
Akankah Coach Patrick Kluivert dan Alex Pastoor memakai Filosofi Catennacio saat melawan China, atau mengubah Filosofi bermain ke Total Football ala timnas Belanda?
Timnas Indonesia kemungkinan akan bermain 3-4-3 dengan Trio Justin Hubner, Jay Idzes dan Rizky Ridho yang akan berada di depan Emil Audero, Dua sayap kiri dan kanan Calvin Verdonk dan Kevin Dijks, Lini tengah akan ditempati oleh Tom Haye dan Joel Pelupessy, serta Trio penyerang yang kemungkinan di isi oleh Rafael Struick, Ole Romeny dan Egy Maulana.
Sementara China kemungkinan akan bermain 4-4-2 dengan 2 Fullback Kiri dan Kanan Li Lei dan Tyias Browning, Zhu Chenjie, Jiang Shenglong akan berada di depan penjaga gawang Wang Dalei serta 4 gelandang sejajar Wang Shangyuan (kiri) Wang Yudong (kanan), Liangming Lin, Shihao Wei yang akan mendukung 2 striker Wu Lei dan Zhang Yuning.
Editor: Redaktur TVRINews
