
Manchester United Umumkan Pemutusan Hubungan Kerja hingga 200 Karyawan dan Penghentian Makan Siang Gratis
Penulis: Fityan
TVRINews, Old Traford
Manchester United mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 150 hingga 200 karyawan dalam upaya restrukturisasi klub untuk menghemat biaya dan kembali ke jalur profitabilitas. Langkah ini merupakan kelanjutan dari pengurangan 250 posisi yang telah dilakukan tahun lalu.
Dalam pernyataan resminya, klub yang kini sebagian dimiliki oleh Sir Jim Ratcliffe ini menegaskan bahwa transformasi struktur korporasi merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan keberlanjutan finansial serta efisiensi operasional. CEO Manchester United, Omar Berrada, menegaskan bahwa klub mengalami kerugian selama lima tahun berturut-turut sejak 2019, situasi yang tidak bisa dibiarkan terus berlanjut.
Selain PHK, klub juga akan menghapus fasilitas makan siang gratis bagi staf di Old Trafford, sebuah kebijakan yang diperkirakan dapat menghemat lebih dari £1 juta per tahun. Bonus bagi karyawan juga akan dikurangi, sementara beberapa staf akan dipindahkan dari Old Trafford ke tempat latihan di Carrington.
Keputusan ini diambil di tengah tekanan keuangan yang semakin besar. Laporan keuangan terbaru Manchester United menunjukkan kerugian sebesar £27,7 juta untuk kuartal terakhir, dengan laba operasional turun drastis dari £27,5 juta menjadi hanya £3 juta. Pengeluaran besar seperti pembayaran kompensasi £10,4 juta akibat pemecatan pelatih Erik ten Hag serta biaya lebih dari £4,1 juta untuk mendatangkan dan kemudian memecat direktur olahraga Dan Ashworth turut membebani neraca keuangan klub.
Selain itu, klub juga menghadapi ancaman pelanggaran aturan Profit and Sustainability Rules (PSR) atau Financial Fair Play (FFP) jika tidak segera mengambil langkah-langkah penghematan. Manajemen Manchester United menegaskan bahwa kebijakan efisiensi ini bertujuan untuk memungkinkan investasi lebih besar di bidang sepak bola serta infrastruktur klub tanpa melanggar regulasi UEFA dan Premier League.
Keputusan ini mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk pengamat sepak bola Sky Sports, Kaveh Solhekol, yang menilai bahwa para karyawan yang terkena dampak PHK bukanlah pihak yang bertanggung jawab atas kesulitan finansial klub.
Dengan utang yang masih mencapai £731 juta dan total kewajiban finansial sebesar £1,1 miliar, masa depan finansial Manchester United masih menjadi tantangan besar. Langkah efisiensi yang diambil saat ini diharapkan dapat membantu klub kembali ke jalur yang lebih stabil dan memungkinkan investasi lebih besar untuk prestasi di lapangan.
Baca Juga: Liverpool di Ambang Juara Premier League, Man City Gagal Saat Momen Krusial
Editor: Redaktur TVRINews
