
Anggota Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Arya Sinulingga Arya Sinulingga
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Pembatalan drawing (undian) Piala Dunia U-20 dari Federasi Sepakbola Dunia (FIFA), membuat sepakbola Indonesia terbayang-bayang oleh kemungkinan sanksi yang bakal diberikan. Batalnya drawing Piala Dunia U-20 ini terjadi, karena Bali menolak kedatangan Timnas Isarel.
Melalui surat keterangan yang ditandatangani oleh Gubernur Bali I Wayan Koster, menyatakan bahwa dirinya menolak Timnas Israel U-20 untuk belaga di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali untuk Piala Dunia U-20 mendatang.
Penolakan ini tertuang dalam surat Gubernur Bali dengan nomor T.00.426/11470/SEKRET perihal Penolakan Tim Israel Bertanding di Bali yang ditandatangani langsung oleh I Wayan Koster per tanggal 14 Maret 2023.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga Arya Sinulingga mengungkapkan pihaknya akan mengantisipasi kemungkinan terburuk dari keputusan FIFA tersebut.
“Kami dari PSSI sedang memikirkan penyelamatan sepakbola Indonesia. Karena sanksi FIFA bisa mengucilkan sepakbola Indonesia dari dunia,” kata Arya kepada wartawan termasuk tvrinews.com di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Minggu, 26 Maret 2023.
Baca Juga: I Wayan Koster Tolak Timnas Israel Bertanding Piala Dunia U-20 di Bali
Menurut Arya, PSSI memahami sulitnya memisahkan politik dan olahraga. Oleh karena itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri Indonesia dan dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebagai INAFOC atau penanggung jawab pelaksana Indonesia.
“Ketua umum juga akan melaporkan kepada Bapak Presiden pada kesempatan pertama untuk mencari solusi untuk semua ini baik secara diplomasi maupun politik luar negeri untuk bagaimana menyelamatkan sepakbola Indonesia yang kita cintai,” ujar Arya.
Ia meminta semua pecinta sepakbola di Indonesia dan semua masyarakat Indonesia yang ingin persepakbolaan tanah air lebih maju, untuk bersikap tenang.
“Kami akan mencoba mencari solusi yang terbaik. Sepakbola Indonesia harus kita selamatkan bersama sama,” ucap Arya.
Baca Juga: Bali Tolak Timnas Israel, FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20
Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir ini muncul kekhawatiran netizen penggemar sepakbola di sosial media terkait nasib penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Bahkan, kabar ini muncul sebagai trending topic di sosal media yang berisikan kondisi kelam persepakbolaan tanah air jika Indonesia gagal menjadi penyelenggara Piala Dunia U20 di Indonesia.
Jika Indonesia batal menyelenggarakan Piala Dunia FIFA U20 tahun 2023 maka dikhawatirkan 10 hal, yang pertama, Indonesia akan dibekukan oleh FIFA. Kedua, Indonesia bisa dikecam oleh negara-negara lain karena tidak melaksanakan amanat FIFA.
Ketiga, Indonesia tidak bisa mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kalender FIFA. Keempat, Indonesia tidak akan memiliki kesempatan kembali untuk dipilih FIFA menjadi tuan rumah ajang olahraga.
Kelima, Indonesia akan dicoret sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034. Keenam, federasi olahraga dunia akan mempertimbangkan untuk tidak memilih Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga termasuk olimpiade.
Ketujuh, Indonesia akan dikecam karena bertindak diskriminatif mencampuradukan olahraga dengan politik. Kedelapan, Pemain, pelatih, wasit, klub dan masyarakat kehilangan mata pencaharian dan 500.000 orang lebih terdampak langsung kalau sepakbola Indonesia terhenti.
Kesembilan, Timnas U-16, U-19, U-20, hingga level senior tidak boleh ikut serta dalam ajang sepakbola internasional jika FIFA membekukan PSSI dan berdampak hilangnya potensi ekonomi hampir triliunan Rupiah dan terkahir, Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 tidak akan ada lagi di Indonesia.
Editor: Redaktur TVRINews
