
Krisis Pemain saat Manchester United Takluk dari Tottenham
Penulis: Fityan
TVRINews, London
Manchester United kembali menelan kekalahan setelah takluk 0-1 dari Tottenham Hotspur dalam laga Premier League, Minggu, 16 Februari 2025.
Namun, yang lebih mengkhawatirkan dari hasil pertandingan ini adalah kondisi skuad Setan Merah yang semakin terbatas, memaksa pelatih Ruben Amorim mengambil keputusan ekstrem dengan menurunkan pemain muda yang belum berpengalaman.
Saat laga memasuki masa injury time, Amorim memasukkan Chido Obi-Martin, seorang striker berusia 17 tahun yang baru direkrut dari akademi Arsenal.
Sayangnya, alih-alih menciptakan momen bersejarah seperti Federico Macheda pada 2009 atau Marcus Rashford pada 2016, debut Obi-Martin berakhir tanpa sentuhan berarti.
Keputusan ini mencerminkan keterbatasan opsi yang dimiliki United di tengah badai cedera yang melanda.
United kehilangan 12 pemain akibat cedera dan penyakit, termasuk Kobbie Mainoo dan Amad Diallo yang dipastikan absen hingga akhir musim.
Hal ini menyebabkan Amorim harus mengandalkan bangku cadangan yang diisi oleh delapan pemain muda serta satu pemain senior, Victor Lindelöf.
Yang mengejutkan, tujuh dari delapan pemain muda itu lahir setelah keluarga Glazer mengambil alih klub pada 2005 dan belum pernah bermain di Premier League sebelumnya.
Sepanjang laga, United mencoba bangkit setelah tertinggal oleh gol cepat James Maddison di menit ke-13. Namun, meski Tottenham tampil kurang meyakinkan, United gagal menciptakan ancaman berarti.
Joshua Zirkzee hanya menunjukkan sentuhan indah jauh dari gawang, Rasmus Hojlund tampak seperti bayangan striker kelas dunia, sementara Alejandro Garnacho berusaha keras tanpa hasil.
Pergantian satu-satunya yang dilakukan Amorim menjadi sorotan. Jika Obi-Martin dianggap siap, seharusnya ia diberi waktu lebih banyak. Jika tidak, mengapa ia dimasukkan dalam situasi genting seperti ini?
United pun semakin dekat dengan catatan sejarah yang tak diinginkan. Kekalahan ini menambah daftar rekor buruk mereka, dengan 12 kekalahan dalam 25 pertandingan liga, start terburuk sejak musim 1973-74, saat mereka akhirnya terdegradasi.
Amorim mengimbau agar fokus tidak hanya tertuju pada kondisi tim secara keseluruhan, tetapi sulit untuk mengabaikan kenyataan bahwa United kini terdampar di peringkat ke-15 tanpa tanda-tanda perbaikan.
Di sisi lain, kemenangan ini menjadi dorongan penting bagi Tottenham dan pelatih Ange Postecoglou, yang sedang menghadapi tekanan besar akibat delapan kekalahan dari 11 laga sebelumnya.
Kembalinya Guglielmo Vicario dan James Maddison memperkuat skuad mereka, dan dengan semakin banyak pemain senior yang pulih, Spurs berpotensi bangkit di sisa musim ini.
Meskipun protes terhadap kepemilikan Daniel Levy masih bergema di luar stadion, hasil positif seperti ini bisa sedikit meredam ketidakpuasan suporter.
Sementara itu, jika Tottenham mulai meninggalkan ketergantungan pada pemain muda, Manchester United justru baru memulai perjalanan sulitnya.
Editor: Redaktur TVRINews
