
Xavi Simons diusir keluar lapangan sesaat setelah laga berjalan setengah jam (Foto: BBC Sport)
Penulis: Fityan
TVRINews – London, Inggris
Keputusan VAR Menjadi Sorotan Usai Insiden Romero dan Ekitike
Manajer Tottenham Hotspur, Thomas Frank, melontarkan kritik tajam terhadap kepemimpinan wasit John Brooks menyusul kekalahan 1-2 timnya dari Liverpool dalam lanjutan Premier League. Frank menilai keputusan wasit di lapangan menjadi pemicu hilangnya kendali emosi kapten tim, Cristian Romero, yang akhirnya diusir keluar lapangan.
Pertandingan yang berlangsung sengit tersebut diwarnai oleh dua kartu merah bagi kubu tuan rumah.
Tottenham harus bermain dengan 10 orang sejak babak pertama setelah Xavi Simons menerima kartu merah langsung akibat pelanggaran terhadap Virgil van Dijk.
Meski sempat memperkecil ketertinggalan melalui pemain pengganti Richarlison, upaya bangkit Spurs kandas saat Romero menerima kartu kuning kedua di masa injury time.
Pemicu Kontroversi Gol Kedua
Ketegangan bermula dari proses gol kedua Liverpool. Thomas Frank bersikeras bahwa Hugo Ekitike melakukan pelanggaran dengan mendorong punggung Romero sebelum mencetak gol. Protes keras Romero atas insiden tersebut berbuah kartu kuning pertama bagi bek asal Argentina itu.
"Ada kesalahan besar oleh John [Brooks] di lapangan. Dua tangan di punggung oleh Ekitike," ujar Frank dalam konferensi pers usai laga. "Saya tidak mengerti bagaimana dia tidak melihatnya. Beruntung kita memiliki VAR yang seharusnya membantu dalam situasi seperti ini, namun mereka tidak melakukannya."
Frank menambahkan bahwa jika wasit menjalankan tugasnya dengan benar dan menganulir gol tersebut, Romero tidak akan mendapatkan kartu kuning pertamanya karena protes. "Jika wasit melakukan tugasnya, saya rasa kartu kuning pertama itu tidak akan pernah terjadi," Jelasnya kepada BBC Sport.
Terlepas dari kritik terhadap wasit, rekor disiplin Cristian Romero kembali menjadi bahan perdebatan.
Sejak ditunjuk sebagai kapten menggantikan Son Heung-min, Romero telah mengoleksi sembilan kartu kuning musim ini. Mantan gelandang Tottenham, Jamie Redknapp, menyayangkan reaksi emosional sang pemain yang berujung kartu kuning kedua akibat menendang Ibrahima Konate.
"Apa yang dilakukan Romero adalah ciri khasnya. Terlibat insiden tepat di depan wasit dan menendang lawan. Itu konyol," kata Redknapp kepada Sky Sports.
Senada dengan Redknapp, mantan kiper Joe Hart menilai skuad asuhan Thomas Frank kehilangan kontrol emosi di tengah perjuangan mereka mengejar poin.
"Mereka berjuang luar biasa, tetapi ada banyak ketidakteraturan disiplin. Sejak Romero mendapat kartu kuning pertama, saya merasa kartu kedua akan menyusul," ungkap Hart.
Permintaan Maaf Xavi Simons
Di sisi lain, Xavi Simons menyampaikan permohonan maaf secara terbuka melalui media sosial terkait pelanggarannya terhadap rekan senegaranya, Virgil van Dijk. Simons menegaskan bahwa tidak ada niat sengaja untuk mencederai kapten tim nasional Belanda tersebut.
"Kesalahan terjadi. Virg adalah kapten saya, saya tidak akan pernah sengaja menyakiti dia atau siapa pun. Saya bertanggung jawab dan meminta maaf kepada rekan setim, manajer, dan para penggemar," tulis Simons.
Kekalahan ini menempatkan Tottenham di posisi ke-13 klasemen sementara. Catatan 11 kekalahan kandang sepanjang tahun 2025 menjadi rekor terburuk bagi klub dalam satu tahun kalender, yang diprediksi akan meningkatkan tekanan terhadap posisi Thomas Frank di kursi manajer.
Editor: Redaktur TVRINews
