
Wasit Jepang Yudai Yamamoto Full-time di I.League Bawa Standar J.League
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
PSSI resmi menunjuk wasit asal Jepang, Yudai Yamamoto, sebagai wasit full-time untuk I.League mulai 1 Januari 2026.
Yamamoto datang dengan misi jelas: membawa pengalaman dan standar J.League untuk meningkatkan kualitas dan ketertiban kompetisi sepak bola Indonesia.
“Saya ingin bekerja keras membawa pengalaman saya di J.League untuk membuat Super League lebih baik dan memaksimalkan potensi yang saya lihat di Indonesia,” ujar Yamamoto kepada wartawan termasuk tvrinews.com, Senin, 22 Desember 2025.
Dalam perbandingannya antara J.League dan Super League Indonesia, Yamamoto menyoroti satu aspek utama yang menurutnya perlu dibenahi, yakni konsistensi pacing permainan.
Ia menilai tempo pertandingan di Jepang lebih stabil, sementara di Indonesia masih kerap naik turun, terutama di area penalti.
“Di J League pacing itu konsisten. Di Indonesia masih kurang konsisten, khususnya di penalty area. Saya ingin para pemain bisa lebih fokus dan pertandingan lebih tertib,” ucap Yamamoto.
Menurut Yamamoto, ketertiban di lapangan bukan semata soal kartu, tetapi soal edukasi berkelanjutan kepada pemain agar memahami standar permainan profesional. Ia ingin menanamkan budaya disiplin seperti yang diterapkan di J.League.
Terkait kemungkinan memimpin laga besar seperti Persib Bandung melawan Persija Jakarta, Yamamoto menyebut semua tergantung penugasan.
Namun secara kontrak, ia memastikan akan mulai aktif sebagai wasit penuh waktu di Super League sejak awal 2026.
“Sesuai kontrak, saya mulai 1 Januari 2026 akan menjadi wasit full-time di Super League,” tutur Yamamoto.
Yamamoto juga mengungkap alasan di balik keputusannya menerima tawaran dari Indonesia. Meski telah berkarier di beberapa negara, ia menilai kesempatan di Indonesia sebagai sesuatu yang spesial karena fokusnya adalah memperbaiki kualitas liga.
“Saya belum pernah mendapat kesempatan untuk ikut memperbaiki liga sebuah negara. Itu yang membuat tawaran dari Indonesia sangat menarik,” kata Yamamoto.
Selain aspek profesional, faktor non-teknis juga menjadi pertimbangan. Ia mengaku terkesan dengan karakter masyarakat Indonesia yang hangat dan terbuka, yang memberinya motivasi tambahan untuk berkontribusi lebih serius.
Soal komunikasi di lapangan, Yamamoto menegaskan bahwa penggunaan kata-kata kasar tetap dilarang, baik di Indonesia maupun di J League. Namun, ia menyadari pentingnya memahami bahasa lokal sebagai bagian dari tugas wasit.
“Belajar bahasa Indonesia itu keharusan bagi saya. Saya ingin belajar agar bisa menjaga ketertiban pertandingan dengan lebih baik,” ucap Yamamoto.
Editor: Redaktur TVRINews
