
.
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Federasi Gimnastik Indonesia memastikan tidak ada delegasi Israel yang berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Gimnastik Jakarta 2025 (Jakarta Gymnastics 2025) yang digelar di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, pada 19–25 Oktober 2025.
Ketua Gimnastik Indonesia Ita Yuliati menjelaskan bahwa sejak ditunjuk sebagai tuan rumah, pihaknya telah menyampaikan posisi Indonesia kepada Federasi Gimnastik Internasional (FIG) terkait status hubungan diplomatik antarnegara peserta, agar pelaksanaan ajang tersebut dapat menyesuaikan kondisi di Tanah Air. Salah satu negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia adalah Israel.
“Ini adalah event resmi FIG dan Gimnastik Indonesia berperan sebagai Local Organizing Committee (LOC). Terkait regulasi, sistem, registrasi, dan keputusan mengenai negara peserta, sepenuhnya menjadi kewenangan FIG,” ujar Ita dalam keterangan tertulis yang diterima tvrinews.com, Jumat, 10 Oktober 2025.
Ita menambahkan, sehubungan dengan posisi Indonesia dan situasi yang terjadi belakangan ini, rapat Executive Committee FIG di Lausanne, Swiss, pada hari yang sama memutuskan bahwa atlet Israel tidak akan ambil bagian dalam Jakarta Gymnastics 2025.
“Alhamdulillah, FIG mendukung posisi Indonesia. Dukungan FIG sangat penting karena Federasi Gimnastik Indonesia selalu taat pada konstitusi dan memprioritaskan keselamatan para atlet serta seluruh delegasi 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships. Jadi bisa kami tegaskan, Israel tidak akan tampil dalam event ini,” kata Ita.
Dengan jelasnya keputusan tersebut, Ita mengajak seluruh pihak untuk mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan Jakarta Gymnastics 2025 sebagai tonggak penting perkembangan olahraga gimnastik di Indonesia.
Terkait situasi geopolitik di Timur Tengah, khususnya di Gaza, Ita menegaskan bahwa Gimnastik Indonesia mendukung setiap upaya untuk membawa perdamaian.
“Kami terus mendoakan agar perdamaian segera tercipta di tanah Gaza,” ucap Ita.
Kejuaraan Dunia Gimnastik (FIG Artistic Gymnastics World Championships) telah digelar sejak 1903, dengan edisi perdana berlangsung di Antwerp, Belgia. Jakarta menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang dipercaya menjadi tuan rumah ajang bergengsi tersebut.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menegaskan tidak akan mengeluarkan visa bagi atlet Israel yang berencana mengikuti Kejuaraan Dunia Gimnastik Jakarta 2025 (Jakarta Gymnastics 2025) di Jakarta pada 19–25 Oktober 2025.
Keenam atlet gimnastik tersebut, terdiri atas tiga putra dan tiga putri yang terdiri atas Artem Dolgopyat, Eyal Zvi Indig, Ron Pyatov, Roni Shamay, Yali Shoshani, dan Lihie Raz.
Keputusan ini diambil sejalan dengan sikap Presiden RI Prabowo Subianto yang menolak segala bentuk hubungan dengan Israel hingga negara tersebut mengakui kemerdekaan Palestina.
Menko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra mengatakan, keputusan pemerintah sudah final dan konsisten dengan garis kebijakan luar negeri Indonesia.
Yusril mengingatkan kembali pernyataan Presiden Prabowo dalam Sidang Umum PBB beberapa waktu lalu, yang dengan tegas mengecam tindakan kekerasan dan pelanggaran kemanusiaan yang terus dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina, khususnya di Gaza.
Ia menambahkan keputusan pemerintah untuk menolak visa bagi enam atlet Israel tersebut juga sejalan dengan aspirasi rakyat Indonesia yang menolak kehadiran perwakilan Israel di ajang olahraga nasional maupun internasional di tanah air.
Editor: Redaktur TVRINews