
Rivan Nurmulki Harap Tidak Disanksi Keras PBVSI
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Opposite Spiker Timnas Voli Putra Indonesia Rivan Nurmulki berharap tidak menerima sanksi berat dari Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI).
Hal ini, menyusul dari polemik dicoretnya Rivan Nurmulki dari skuad Asian Games 2022 Hangzhou dan juga menjawab keputusan Rivan tidak terlibat dalam Kejuaraan Asia Voli 2023 beberapa waktu lalu di Iran.
PBVSI sempat melakukan mediasi sendiri dengan Rivan. Ia merasa bahwa hal tersebut seharusnya bukan menjadi sebuah masalah.
"Pas aku dipanggil PBVSI, sempat ada ngomong sih cuman waktu itu kan pikiranku, teman-teman kan di sana (Kejuaraan Asia, Iran) aku kan di dalam negeri ngga yang ini (luar negeri) masa ngga boleh main, ya ngga tau juga kalau emang ini," kata Rivan ketika ditemui wartawan termasuk tvrinews.com di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin, 11 September 2023.
Selain itu, Ketua Umum PBVSI Imam Sudjarwo sudah meminta kepada Kapolda Kaltim agar Rivan tidak bermain di Piala Kapolri 2023. Namun, Rivan memutuskan untuk tetap main.
"Ya, tapi kan waktu itu beliau ngajak main lagi, aku serba salah, terus gimana," ujar Rivan.
Rivan mengaku sempat mendapat teguran diawal, sebelum berlaga di Piala Kapolri 2023.
Pasalnya, Rivan sudah didaftarkan sejak awal bersama Tim Kalimatan Timur untuk Piala Kapolri 2023. Namun, dirinya tak bisa hadir karena harus mengikuti sidang kode etik di Surabaya.
"Ya, ada teguran yang diawal itu kayak 'ngga usah main' gitu doang cuman kan ngga ada alasannya, ngga boleh main gitu aja, aku kan kerjanya main voli," ucap Rivan.
"Kalau nama masuk udah lama, dari awal meeting udah masuk namanya cuman aku awal-awal ngga ikut main karena banyak urusan sidang di Surabaya terus ada panggalian PBVSI ngga ikut main, cuman pas kemarin tanggal 15 kan aku sidang selesai tuh. Nah, kebetulan sudah beres, tanggal 16 diajak main, 'yaudahlah, aku datang main abis itu pulang lagi'," tutur Rivan memperjelas pernyataannya.
Meski demikian, PBVSI belum menentukan sanksi yang akan diterima oleh Rivan. Pasalnya, Tim Bolavoli Putra Indonesia dinilai masih membutuhkan sosok Rivan.
Akan tetapi, Rivan tetap mendapatkan sanksi atas perbuatan yang telah dilakukan. Ia terancam hukuman paling berat, yakni terkena banned.
Ia menegaskan akan bersedia untuk datang jika dipanggil oleh PBVSI. Rivan juga baksl meminta maaf, jika memang dirinya terbukti bersalah.
'Tapi kalau sampai di sanksi sih, gimana ya, kayaknya ngga yang begitu banget sih. Kan cuma main ya, aku cuma main voli kan," kata Rivan.
Sebagai informasi, terjadi permasalahan antara PBVSI dengan Rivan akhir-akhir ini. Hal itu bermula dari penolakkan Rivan untuk membela Tim Bolavoli Putra Indonesia Indonesia di Kejuaraan Asia Voli 2023 di Iran pada pertengahan Agustus lalu.
Kala itu, Rivan beralasan terpaksa absen karena harus menjalani sidang kode etik di kepolisian yang wajib dihadirinya. Selain itu, dia ingin menemani istrinya yang sudah hamil tua untuk melahirkan.
Namun ternyata, pemain berusia 28 tahun itu malah bermain di Piala Kapolri 2023 bersama Tim Kalimantan Timur.
Hal inilah yang dipermalahkan oleh PBVSI karena Rivan dianggap melanggar aturan AD/ART PBVSI pasal 39 bahwa pemain Tim Bolavoli Putra Indonesia tidak boleh bermain di turnamen tersebut karena dalam masa persiapan tampil di Asian Games 2022 Hangzhou.
Dampaknya, Rivan tak masuk dalam daftar nama 12 pemain Timnas Indonesia yang dibawa ke Asian Games 2023.
Netizen pun beranggapan pemain Surabaya BIN Samator itu tak dipanggil karena sempat memberikan kritik kepada PBVSI.
Baca Juga : 3 Tersangka Baru Kasus Korupsi BTS 4G Akan Ditahan di Rutan Salemba 20 Hari Ke Depan
Editor: Redaktur TVRINews
