
F1 Uji Aturan Dua Pit Stop demi Balapan Lebih Seru
Penulis: Fityan
TVRINews – Monaco
Sirkuit ikonik yang penuh kemewahan tapi miskin aksi, kini dirombak lewat regulasi baru: akankah dua kali masuk pit menghidupkan kembali Grand Prix Monaco?
Selama bertahun-tahun, Grand Prix Monaco menjadi simbol glamor Formula 1 sekaligus salah satu balapan paling membosankan. Sirkuit jalan raya yang sempit, tikungan tajam, dan hampir nihil kesempatan menyalip menjadikan ajang ini lebih mirip parade supercar ketimbang duel balap. Namun musim ini, F1 mencoba solusi baru: aturan wajib dua kali pit stop.
Perubahan ini diatur dalam Pasal 30.5 m Regulasi Olahraga F1. Meskipun tidak secara eksplisit mewajibkan dua kali masuk pit, regulasi ini mengharuskan penggunaan tiga jenis ban berbeda, yang pada praktiknya memaksa tim melakukan lebih dari satu pit stop. Langkah ini diambil menyusul kritik pedas atas edisi 2024, di mana hampir tidak ada aksi menyalip dan susunan sepuluh besar tak berubah usai restart dari bendera merah.
“Sebuah langkah kecil tapi penting,” ujar Tim Goss, Kepala Teknis Racing Bulls sekaligus mantan pejabat FIA. “Yang kita butuhkan adalah menghindari prosesi satu pit stop. Kalau ini berhasil, artinya kerja sama antara tim, FIA, dan F1 patut diacungi jempol.” kutip ESPN Sport
Sebelumnya, perubahan layout lintasan sempat menjadi wacana. Namun karena Monaco hanya seluas 2,1 kilometer persegi dan terdiri atas jalan-jalan sempit yang meliuk di antara apartemen mewah, opsi itu dinilai tak realistis. Maka, alih-alih membongkar jalanan bersejarah, F1 memilih mengutak-atik strategi.
Kunci dari perubahan ini adalah menciptakan lebih banyak variasi strategi. Saat pembalap tak bisa menyalip di lintasan, pit stop menjadi satu-satunya senjata untuk naik posisi. Itulah yang pernah dilakukan Sebastian Vettel pada 2021 saat berhasil menyalip dua rival melalui strategi undercut.
Namun, ada sisi gelapnya. Jika seluruh pembalap memilih masuk pit di lap awal demi ‘mencicil’ kewajiban, balapan bisa kembali monoton. Meski begitu, adanya risiko seperti red flag atau safety car dapat membuka celah drama baru yang sulit diprediksi.
Tim-tim seperti McLaren menyambut baik uji coba ini. “Kami menyambut aturan ini. Ini menantang tapi membuat balapan jadi lebih menarik,” ujar Andrea Stella, kepala tim McLaren.
Baca Juga: Simon Tahamata Resmi Jadi Kepala Pemandu Bakat PSSI
Editor: Redaktur TVRINews
