
Kolaborasi dengan Pemerintah dan Polisi, PSSI Akan Sanksi Praktek Mafia Sepakbola Secara Hukum
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir berupaya untuk memberantas sepakbola Tanah Air dari mafia. Untuk itu, Erick berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak kepolisian.
Sehingga, Erick menegaskan praktek mafia sepakbola harus diganjar sanksi tegas secara hukum. Oleh karena itu, PSSU menggandeng Polri dengan instrumen yang dimilikinya untuk mengungkap sekaligus menyeret oknum mafia ke jeruji besi.
"Kita vonis kartu merah untuk para mafia bola. Sepakbola kita sulit berkembang selama mafia pengatur skor belum kita tendang," kata Erick dalam keterangan persnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu, 19 Februari 2023.
Dalam kesempatan itu, Erick bertemu Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali untuk segera menyusun langkah tegas dalam misi menyeret mafia ke jalur hukum.
Ia menegaskan dari otak hingga pembantu aktor mafia sepakbola akan diproses tegas. Selain pidana, ancaman larangan berkecimpung di sepakbola seumur hidup akan dijatuhkan PSSI.
"Akarnya yang perlu kita cabut, dan kita tidak boleh takut. Hukumannya bertingkat. Tapi kalau perlu, seumur hidup di-blacklist dari sepakbola, biar jera. Posisi saya tegas tumpas mafia pengatur skor sampai tuntas,” ujar Erick
Demi menjerat para pelaku atur skor, Erick pun telah menyiapkan langkah reaktif sekaligus proaktif. Dengan menggandeng Polri, PSSI akan membentuk sistem yang mencegah atur skor.
"Saya siap bekerjasama dengan Pak Listyo Sigit untuk mengobati borok dalam sistem yang sakit. Jadi bukan sekedar basa-basi di permukaan kulit," ucap Erick.
Baginya, fair play dan sportsmanship bukan cuma untuk mereka yang ada di lapangan. Tapi juga untuk seluruh insan dalam ekosistem sepakbola kita. Rule of the game, kata Erick harus konsisten diterapkan.
"Tidak ada ruang bagi mafia yang bikin sepakbola kita jadi pecundang. Saya siap keluarkan kartu merah bagi para mafia bola," tutur Erick.
Editor: Redaktur TVRINews
