Penulis: Christhoper Natanael Raja

---

TVRINews, Jakarta 

Timnas Futsal Indonesia harus puas finis sebagai runner-up Turnamen Four Nations 2025. Dalam laga terakhir di Hall Basket Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, 21 September 2025, Indonesia kalah tipis 2-3 dari Latvia.

Hasil ini terasa pahit karena sebelumnya skuad Garuda tampil meyakinkan dengan membantai Tanzania 7-1 dan menundukkan Belanda 5-1. Namun, Pelatih Timnas Futsal Indonesia Hector Souto menilai kekalahan dari Latvia tetap membawa banyak pelajaran penting.

“Saya pikir pertandingan tadi terbagi dua bagian. Babak pertama milik mereka, kami kesulitan mengikuti ritme permainan. Babak kedua kami jauh lebih baik, bisa menciptakan peluang, tapi sayangnya kebobolan tiga gol dari situasi yang sudah kami bahas sebelumnya,” ujar Suoto kepada wartawan termasuk tvrinews.com sesuai pertandingan, Minggu, 21 September 2025.

Menurutnya, meski hasil akhir mengecewakan, turnamen ini sangat bermanfaat untuk perkembangan tim. 

“Ini bukan soal selalu menang. Justru pertandingan seperti ini yang kita butuhkan. Kita harus melawan tim kuat agar pemain tahu perbedaan intensitas dan detail permainan,” kata Suoto.

Juru taktik asal Spanyol ini menambahkan Indonesia bisa mengambil sisi positif dari turnamen ini, terutama soal strategi power play. 

“Kami sudah mencobanya melawan Argentina dan berhasil membuat mereka kesulitan. Hari ini melawan Latvia juga bisa mencetak gol lewat power play,” ucap Suoto.

Ia menilai kekalahan dari Latvia menjadi cermin perbedaan kualitas antara liga domestik dengan level dunia. 

“Liga Indonesia memang berkembang, tapi masih hidup dalam gelembung. Di tim nasional, kami berusaha memecahkan gelembung itu dengan menguji pemain melawan tim-tim berlevel dunia,” Suoto..

Turnamen ini menjadi bagian dari persiapan jangka panjang menuju SEA Games 2025 dan Piala Asia 2026. Souto berharap pengalaman melawan tim kuat bisa mengasah mental dan konsistensi pemain agar lebih siap menghadapi level Asia.

---

Editor: Redaktur TVRINews