
Foto: Suporter Persebaya, Bonek (TVRINews.com/Christhoper Natanael Raja)
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Pentolan suporter Persebaya Surabaya Heri Agus Suprianto atau yang akrab disapa Cak Tessy menanggapi larangan kehadiran suporter tim tamu (tandang) pada Liga 1 musim depan.
Ia berharap kebijakan tersebut tidak diterapkan, karena menurutnya, kehadiran suporter tandang justru memperkuat persaudaraan antarpenggemar sepak bola di Indonesia.
“Menurut saya, buat apa Pak Erick Thohir melarang suporter datang? Kita ini menjalin silaturahmi, bukan mencari permusuhan,” ujar Cak Tessy saat ditemui wartawan termasuk tvrinews.com di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu, 12 April 2025.
Ia menyinggung momen solidaritas yang tercipta usai Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada tahun 2022, di mana seluruh elemen suporter bersatu tanpa memandang klub.
“Waktu ada Tragedi Kanjuruhan, semua suporter bisa bersatu. Itu seharusnya jadi momentum untuk akrab, untuk damai. Tapi kenapa sekarang malah ada larangan?” kata Cak Tessy.
Cak Tessy juga mencontohkan transformasi hubungan suporter di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya. Mengingat, banyaknya permusuhan antar suporter di masa lalu.
“Permusuhan yang dulu keras seperti Sleman vs Solo, Brajamusti vs Bantul, sekarang bisa bersatu. Itu luar biasa. Biarpun timnya nggak main di Liga 1, Liga 2, tapi mereka tetap bersaudara,” ucap Cak Tessy.
Ia berharap PSSI mempertimbangkan kembali aturan tersebut dan membuka kembali ruang kehadiran suporter tamu mulai musim 2026.
“Kami datang bukan untuk cari musuh atau bikin rusuh, tapi untuk mendukung kebanggaan kami. Niatnya mendukung, bukan menghilangkan nyawa,” tutur Cak Tessy.
Editor: Redaktur TVRINews
