
Liverpool Melaju Kencang, Manchester City Terpuruk: Guardiola Tertinggal dari Slot
Penulis: Fityan
TVRINews, Inggris
Liverpool dan Manchester City akan bertemu akhir pekan ini dalam laga yang, untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, bukanlah pertarungan antara dua rival utama perebutan gelar Liga Inggris.
Liverpool saat ini kokoh di puncak klasemen dengan 61 poin, unggul 17 angka dari Manchester City yang berada di peringkat keempat dengan 44 poin.
Persaingan gelar justru lebih ketat antara Liverpool dengan Arsenal (53) dan Nottingham Forest (47), yang secara mengejutkan menjadi pesaing utama.
Musim ini menjadi mimpi buruk bagi Pep Guardiola. Sang manajer mengalami periode terburuk dalam kariernya, dengan City menelan empat kekalahan beruntun di semua kompetisi pada November 2024, sesuatu yang belum pernah terjadi sejak 2006, jauh sebelum era kejayaan klub di bawah kepemilikan Abu Dhabi dan kedatangan Guardiola.
Kekalahan dari Liverpool pada Desember lalu memperpanjang rekor tanpa kemenangan mereka menjadi tujuh laga, dan para
pendukung Liverpool mengejek Guardiola dengan nyanyian "You're getting sacked in the morning" di Anfield.
Di sisi lain, Arne Slot menjalani musim debutnya dengan luar biasa di Liverpool. The Reds tidak hanya nyaman di puncak klasemen Liga Inggris, tetapi juga melaju ke final Carabao Cup dan menjuarai fase grup Liga Champions.
Dengan performa impresif ini, Slot berpeluang besar menyamai catatan gelar Liga Inggris Jurgen Klopp hanya dalam satu musim.
Kinerja Liverpool di bawah Slot sejauh ini jauh lebih baik dibandingkan musim pertama Guardiola di City pada 2016-17. Setelah 24 pertandingan, Liverpool menang 17 kali, imbang enam kali, dan hanya kalah sekali, sementara City saat itu hanya mencatat 15 kemenangan, empat hasil imbang, dan lima kekalahan.
Statistik ofensif Liverpool juga lebih superior, dengan jumlah gol, tembakan, serta assist yang lebih banyak dibandingkan City musim ini.
Perbedaan utama lainnya adalah ketergantungan City terhadap Erling Haaland dalam mencetak gol, sementara Liverpool berbagi tanggung jawab dengan beberapa pemain kunci.
Haaland memang mencetak 19 gol dalam 25 pertandingan liga musim ini, tetapi kontribusinya di luar kotak penalti minim, berbeda dengan Darwin Núñez dan Diogo Jota yang lebih aktif dalam menekan lawan dan membantu pertahanan.
Guardiola kini menghadapi kenyataan pahit: bukan Liverpool yang mengalami transisi sulit pasca-kepergian Klopp, melainkan Manchester City yang sedang berjuang menemukan kembali performa terbaiknya.
Jika Liverpool mampu mengalahkan City di Etihad akhir pekan ini, maka Slot akan melangkah semakin dekat untuk membawa The Reds meraih gelar Liga Inggris kedua mereka dalam 35 tahun terakhir.
Editor: Redaktur TVRINews
