
5 Poin Hari Sumpah Pemuda yang Ditekan oleh Kemenpora
Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Jakarta
Semangat elemen pemuda yang berhasil menebar semangat jiwa patriotisme sekaligus menyatukan visi kebangsaan dalam Sumpah Pemuda 1928 layak untuk terus kita jaga demi keutuhan dan kemajuan Indonesia.
Berangkat dari semangat tersebut, setiap tanggal 28 Oktober kita selalu merayakan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebagai leading sektor kepemudaan akan menggelar peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 tahun 2023 dengan mengambil tema “Bersama Majukan Indonesia” yang dilaksanakan di Monumen Nasional (Monas).
Baca Juga: Indonesia Pecahkan 13 Rekor Baru Asian Para Games
Tema tersebut diambil sebagai bentuk implementasi undang-undang no. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, dan juga sesuai dengan Perpres No. 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan.
Sebagai bentuk peningkatkan kualitas daya saing pemuda dan karakter kebangsaan sebagai jati diri bangsa Indonesia yang seutuhnya, tentu saja Kemenpora tidak bisa jalan sendiri.
Diperlukan kolaborasi semua komponen dan elemen pemuda baik di Kementerian dan Lembaga untuk bisa mewujudkan pemuda yang berkualitas, Tangguh, dan maju menuju Indonesia 2045.
“Kemenpora akan menjadi orkestrator kebangkitan pemuda dan olahraga Indonesia dengan melakukan kolaborasi lintas generasi dan institusi,” kata Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, Sabtu, 28 Oktober 2023.
Beberapa poin penting yang ditekankan Kemenpora pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 tahun 2023 diantaranya adalah pertama, tujuan utama pembangunan pemuda adalah untuk meningkatkan kualitas daya saing pemuda serta memperkuat karakter gotong royong dan tolong menolong sebagai bagian dari jati diri bangsa kita.
Pemuda-pemudi adalah aset berharga dalam membangun masa depan bangsa, dan melalui pembangunan yang berkelanjutan, kita dapat memastikan peningkatan kualitas hidup segenap bangsa Indonesia.
Kedua, untuk mencapai tujuan ini, pentingnya pembangunan pemuda secara terukur melalui Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) tidak bisa diabaikan. Berdasarkan update terakhir tahun 2022, IPP Nasional sebesar 55,33 persen.
Pemerintah menargetkan pada tahun 2024 nilai IPP Nasional meningkat menjadi. 57,67 persen. Maka dari itu Pembangunan Nasional harus mencakup lima domain utama IPP, yaitu pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, partisipasi kepemimpinan, serta mengatasi isu-isu gender dan diskriminasi.
Melalui IPP yang komprehensif, kita dapat melihat sejauh mana pemuda-pemudi kita telah berkembang, serta di mana perbaikan serta peningkatan diperlukan. Ketiga, untuk mencapai semua ini, kita perlu merancang sebuah kerangka besar yang komprehensif dan strategis.
Inilah yang dikenal sebagai Desain Besar Kepemudaan Nasional (DBKN). DBKN akan menjadi landasan untuk mengarahkan pembangunan pemuda ke arah yang lebih progresif, berdampak dan relevan sesuai dengan semangat perkembangan zaman. Implementasi berbasis inovasi menjadi kunci untuk suksesnya DBKN.
Keempat, kita perlu menggarisbawahi pentingnya kerjasama semua pihak, baik di tingkat pusat maupun di daerah. Ini harus dilakukan melalui koordinasi strategis antar Kementerian dan Lembaga (K/L) sesuai dengan Perpres No. 43 tahun 2022.
Kolaborasi seharusnya tidak lagi menjadi wacana namun kolaborasi harus menjadi budaya kerja baru bagi seluruh birokrasi dan mitramitra Kemenpora. Kelima, dalam implementasi koordinasi strategis tersebut, kita harus mengikutsertakan Rencana Aksi Nasional (RAN) bagi semua K/L serta Rencana Aksi Daerah (RAD) bagi pemerintah daerah. Dalam proses ini, penting juga melibatkan lembaga non-pemerintah dan sektor swasta.
Menpora Dito pada tahun 2023 telah memberi anugerah penghargaan Rencana Aksi Daerah (RAD) Pembangungan Kepemudaan kepada delapan daerah. Daerah tersebut yakni, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Riau, Provinsi Kalimantan Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Kotabaru. Penghargaan diberikan atas upaya daerah dalam pengembangan kepemudaan.
“Ini adalah upaya bersama kita untuk memajukan pemuda dan bangsa kita. Tugas sejarah kita untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Maka dari itu, mari sama-sama kita mengoptimalkan modal bonus demografi menjadi Indonesia Emas 2045,” ujar Dito.
Baca Juga: Erick Thohir Ajak Atlet Sepakbola Pikirkan Masa Depannya
Editor: Redaktur TVRINews
